Meningkatkan Penjualan dengan Teknik Penulisan Deskripsi Produk yang Mengundang Cuan

Deskripsi produk merupakan salah satu elemen penting dalam pemasaran online. Deskripsi produk yang baik dapat membantu meningkatkan penjualan dengan menarik minat calon pembeli. Namun, tidak semua orang bisa menulis deskripsi produk yang baik.

Yuk, ketahui beberapa teknik penulisan deskripsi produk yang dapat membantu pelaku UMKM untuk mengundang cuan dan meningkatkan penjualan.

Fokus pada manfaat produk
Jangan hanya fokus pada fitur produk, tetapi juga manfaat yang bisa didapatkan oleh calon pembeli. Calon pembeli akan lebih tertarik pada produk yang bisa memberikan manfaat bagi mereka.

Misalnya, jika kamu menjual produk sepatu, maka bisa menulis deskripsi produk seperti berikut:
Sepatu ini terbuat dari bahan berkualitas tinggi yang nyaman dipakai dan tahan lama. Sepatu ini juga memiliki desain yang stylish dan trendi, sehingga cocok untuk digunakan sehari-hari atau untuk acara-acara formal.

Gunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami
Gunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami oleh calon pembeli. Hindari penggunaan jargon atau istilah teknis yang sulit dipahami.

Gunakan gambar dan video yang menarik
Gambar dan video dapat membantu calon pembeli untuk memahami produk dengan lebih baik. Pastikan gambar dan video yang digunakan berkualitas tinggi dan menarik.

Gunakan kata-kata yang persuasif
Gunakan kata-kata yang persuasif untuk mendorong calon pembeli untuk membeli produkmu. Misalnya, kamu bisa menggunakan kata-kata seperti “gratis”, “diskon”, “terbaru”, atau “terlaris”.

Berikut ini adalah beberapa contoh deskripsi produk yang menggunakan teknik-teknik di atas:
– [Nama produk] adalah solusi tepat untuk kamu yang ingin mendapatkan kulit sehat dan glowing. Produk ini terbuat dari bahan-bahan alami yang aman untuk kulit dan telah teruji secara klinis. [Nama produk] juga memiliki aroma yang segar dan tahan lama.

– [Nama produk] adalah tas kerja yang sempurna untuk kamu yang aktif dan selalu ingin tampil stylish. Tas ini terbuat dari bahan berkualitas tinggi yang tahan lama serta memiliki desain modern dan fungsional. [Nama produk] juga memiliki banyak kompartemen untuk menyimpan barang-barang bawaanmu.

Dengan menggunakan teknik-teknik penulisan deskripsi produk yang tepat, pelaku UMKM bisa meningkatkan penjualan dan meraih cuan yang lebih besar.

Simak strategi jitu dalam membuat storytelling dan copywriting produk yang efektif dalam video Kelas Komunitas berikut ini.

Inovasi Produk UMKM dengan Metode SCAMPER, Berani Coba?

Meningkatkan skala bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bisa ditempuh dengan banyak cara. Salah satunya, dengan terus melakukan inovasi dan kreativitas pengembangan produk melalui metode SCAMPER.

Senior Business Consultant DK Consulting, Djoko Kurniawan menjelaskan, pelaku UMKM yang ingin menciptakan produk baru, harus mulai berimajinasi. Pastikan produk yang dijual itu kreatif dan inovatif.

“Kreatif dan inovatif adalah inti dari kewirausahaan. Kalau Anda tidak membuat solusi yang kreatif, Anda mau menang, ya sulit,” ujar Djoko dalam webinar Kelas Komunitas Sahabat UMKM Temu #10 bertajuk “Inovasi Produk: Tingkatkan Daya Tarik agar Brand Kamu Semakin Dilirik” pada Selasa, (27/6/2023).

Senior Business Consultant DK Consulting, Djoko Kurniawan dalam webinar Kelas Komunitas Sahabat UMKM Temu #10 bertajuk “Inovasi Produk: Tingkatkan Daya Tarik agar Brand Kamu Semakin Dilirik” pada Selasa, (27/6/2023).

SCAMPER merupakan singkatan dari beberapa konsep, yaitu Substitute (pengganti), Combine (menggabungkan), Adapt (menyesuaikan), Modify (memodifikasi), Put to another use (tetapkan untuk penggunaan lain), Eliminate (menghapuskan), dan Reverse (balik).

Metode SCAMPER ini dapat digunakan untuk mencari ide-ide baru yang lebih segar dalam pengembangan produk UMKM. Produk apa yang kira-kira belum ada di pasaran? Apakah produk yang kita jual bisa diminati dan memiliki nilai inovatif untuk pembeli?

“Apapun yang Anda lakukan hari ini, arahnya harus menuju pada solusi sebuah permasalahan. Anda dapat membuat inovasi produk dengan metode SCAMPER,” imbuh Djoko.

Djoko memberikan beberapa contoh pengembangan ide kreatif dan inovatif untuk sebuah produk menggunakan metode SCAMPER. Contohnya, produk yang awalnya berukuran kecil, sekarang berukuran besar, itu termasuk penggunaan metode SCAMPER.

Lebih lanjut, Djoko juga mempraktikkan penerapan metode SCAMPER kepada beberapa pelaku UMKM. Ada pelaku UMKM yang menjual produk sari lemon asli, menurut Djoko, produk tersebut akan lebih inovatif jika menitikberatkan pada solusi permasalahan.

“Misalnya, jangan menjual produk Anda dengan ‘sari lemon asli tanpa bahan pengawet’, itu sudah banyak. Cobalah membuat produk yang dapat menjadi solusi, misalnya sari lemon asli untuk mengobati panas dalam, atau sari lemon asli yang bagus untuk kesehatan kulit,” lanjutnya.

Sementara itu, produk tahu bakso pun bisa menggunakan metode SCAMPER, misalnya dengan memodifikasi isian tahu bakso dan mengikuti selera kekinian seperti menggunakan bumbu barbeque, keju mozzarella, dan semacamnya.

Metode SCAMPER tidak hanya bisa diterapkan untuk UMKM produk, tetapi juga jasa. Contohnya, pelaku UMKM yang bergerak di bidang rajutan dapat membuka kursus merajut dan menjual paket benang yang dibutuhkan untuk kursus sebagai salah satu strategi pemasaran.

Intinya, cobalah menggunakan metode SCAMPER sebagai salah satu cara untuk brainstorming ide-ide yang akan menghasilkan kreativitas dan inovasi baru untuk produk UMKM.

Ini Dia Sederet Keuntungan Menggunakan WhatsApp Business Bagi Pelaku UMKM, Sudah Coba?

Aplikasi media sosial WhatsApp Business bisa menjadi salah satu alternatif strategi pemasaran yang menguntungkan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Berbeda dengan WhatsApp biasa, WhatsApp Business memiliki sejumlah fitur yang memudahkan pelaku UMKM dalam menjalankan usahanya.

Dosen Universitas Bina Nusantara, Tara Farina Srihadi menjelaskan, pelaku UMKM dapat memanfaatkan WhatsApp Business untuk mendongkrak penjualan. Terlebih, menurut laporan We Are Social, persentase pengguna aplikasi WhatsApp di Indonesia mencapai 92,1% dari jumlah populasi per Januari 2023.

“WhatsApp Business menyediakan platform bagi bisnis untuk berinteraksi lebih baik dengan pelanggan, memiliki berbagai fitur untuk mendukung berbagai aktivitas bisnis seperti membalas pesan otomatis, menampilkan profil bisnis secara lengkap, dan foto produk,” papar Tara dalam acara Kelas Komunitas Sahabat UMKM Temu #9 bertajuk “Optimalisasi WhatsApp Bisnis Biar Penjualan Makin Laris” yang dilaksanakan secara daring pada Selasa, (20/6/2023).

Penggunaan WhatsApp Business pun cukup mudah, pelaku UMKM tinggal mengunduh aplikasi dan langsung bisa melakukan instalasi dengan menggunakan nomor pribadi seperti yang digunakan pada WhatsApp biasa, atau nomor baru khusus untuk akun bisnis.

WhatsApp Business dapat membantu pelaku UMKM lebih dekat dengan pelanggan melalui fitur tampilan detil produk dalam bentuk katalog, personalisasi chat otomatis, tampilan profil bisnis yang lengkap, penggunaan label, dan fitur iklan yang terhubung dengan Facebook dan Instagram.

Dengan menggunakan WhatsApp Business, pelaku UMKM dapat mengoptimalkan penjualan dan meningkatkan usaha, antaralain dengan melakukan broadcast secara berkala.

Broadcast WhatsApp Business dapat meningkatkan engagement dan mengonversi calon pembeli melalui strategi marketing seperti copywriting yang menawarkan promo dan diskon, keuntungan menjadi reseller, dan lainnya.

Selain itu, lanjut Tara, menggunakan WhatsApp Business dapat meningkatkan kredibilitas bisnis. Pelaku UMKM dapat menampilkan produk dan jasa yang ditawarkan dengan tampilan yang lebih lengkap dan profesional.

Sebagai informasi, berdasarkan data Global Web Index (GWI) per Februari 2022, WhatsApp menempati posisi pertama aplikasi media sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia, mencapai 88%, disusul Instagram 84,8%, Facebook 81,3% dan TikTok 63,1%.

Apabila dikelola dan dioptimalisasi dengan baik, WhatsApp Business dapat menjadi salah satu sales funnel yang potensial meningkatkan penjualan bagi pelaku UMKM Indonesia.

Cara Jitu Promosi Produk UMKM dan Bangun Jaringan Bisnis Profesional di LinkedIn

LinkedIn, salah satu media sosial profesional ternyata tidak hanya digunakan untuk mencari pekerjaan atau karyawan. Lebih dari itu, LinkedIn bisa digunakan oleh pelaku UMKM untuk mempromosikan produknya.

LinkedIn memiliki lebih dari 922,3 juta pengguna di seluruh dunia dengan 23 juta penggunanya berasal dari Indonesia. Peluang ini dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM dalam memperluas jaringan, terhubung dengan rekan bisnis, klien potensial, dan bahkan berkolaborasi dengan para ahli di sektor usaha terkait.

Dosen International Business Management, Universitas Bina Nusantara, Benjamin Rahardjo mengatakan, perkembangan LinkedIn kini semakin pesat, sehingga dapat menjadi salah satu sarana untuk menjangkau orang-orang dengan posisi senior manajemen di perusahaan tertentu sesuai dengan bidang bisnis yang dituju.

“Kita bisa menemukan customer, mencari karyawan, dan menemukan mitra bisnis,” papar Benjamin dalam Kelas Komunitas Sahaba UMKM Temu #8 bertajuk ‘Mengenal LinkedIn dalam Peran Meningkatkan Daya Saing UMKM’ yang diadakan secara daring pada Selasa, (6/6/2023).

Benjamin menuturkan, LinkedIn juga dapat menjadi salah satu digital marketing channel yang tepat sasaran. Berdasarkan data Sprout Social, pemasaran bisnis di LinkedIn menghasilkan lebih banyak prospek hingga 277% daripada pemasaran lewat Facebook.

Di LinkedIn, para pelaku UMKM bisa mulai mengunggah konten seputar produk, review atau testimonial pengguna produk, cerita sukses pelanggan, dan masih banyak lagi.

Lebih lanjut, Benjamin memberikan tips bagi pelaku UMKM yang ingin mencoba LinkedIn sebagai salah satu sarana pemasaran digital. Pertama, mulailah terkoneksi dengan pelaku usaha atau bisnis lainnya dan jalin silaturahmi dengan mereka.

“Kemudian, unggah konten yang orisinil secara rutin. Gunakan foto yang menarik dan hashtag untuk menjangkau lebih banyak audiens,” imbuhnya.

Selain itu, pelaku UMKM juga dapat bergabung dengan grup atau membuat grup dan aktif di dalamnya. Misalnya, pelaku UMKM kuliner dapat bergabung dengan grup pengusaha kuliner agar dapat tetap up to date dengan perkembangan informasi terkini seputar bisnis kuliner.

Dalam kesempatan yang sama, Kabid Pemasaran dan Permodalan Sahabat UMKM, Patria Firdausi Mabrur memaparkan pengalamannya menggunakan LinkedIn. Ia memiliki usaha sabun pembersih, dan tim pemasaran mendapatkan data calon customer potensial melalui LinkedIn.

“Tim pemasaran saya bisa mendapat data nama General Manager perusahaan untuk mengirimkan sampel produk, dan sejak saat itu mendapat banyak order dari sana. Business to business [B2B] di LinkedIn sangat fokus dan tajam, bisa mempromosikan produk ke perusahaan-perusahaan yang kita tuju,” ujarnya.

Tips UMKM: Promosi Masa Kini dengan Tren Live Shopping

Ada banyak cara melakukan promosi produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Salah satunya dengan melakukan strategi live shopping.

Dosen Manajemen Universitas Bina Nusantara, Johanes Ronaldy Polla mengatakan, pelaku UMKM perlu melihat situasi pasar atau market. Kira-kira produk apa yang sedang dibutuhkan pasar?

“Kadang kita juga harus melihat produk kita, menarik atau tidak, cara menawarkannya menarik atau engga,” ujar Ronald dalam acara virtual Kelas Komunitas Sahabat UMKM Temu #7 bertajuk ‘Tingkatkan Penjualan Online dengan Mengoptimalkan Tren Metode Live Shopping’, Selasa (30/5/2023).

Menurut Ronald, para pelaku UMKM dapat memanfaatkan beberapa platform untuk live shopping, seperti Shopee, TikTok, Instagram, hingga Facebook. Namun, media yang paling ramai dan tepat untuk live shopping saat ini yaitu Shopee dan TikTok.

Sebelum mulai melakukan live shopping, ada beberapa langkah awal yang perlu diperhatikan. Pertama, menentukan tujuan dan rencana atau agenda saat live. Di tahap ini, pelaku UMKM dapat menjelaskan apa saja kegiatan yang dilakukan selama live shopping, misalnya pengenalan produk, diskon saat live shopping, dan sebagainya.

Langkah kedua yaitu melakukan interaksi dengan audiens. Live shopping perlu dilakukan dengan interaktif dan memerhatian kebutuhan audiens yang sedang menonton, seperti menyapa dan menjawab pertanyaan mereka.

Kemudian, beri pemberitahuan sebelumnya. Jadwalkan live shopping secara rutin dan konsisten. Tidak perlu dengan durasi terlalu lama, cukup 30 menit hingga 1 jam asalkan dilakukan secara konsisten setiap hari.

“Kata kuncinya konsisten. Algoritme di TikTok, Instagram dan Shopee, mereka akan ngeboost orang-orang yang konsisten live shopping. Cuma bisa setengah jam ngga apa-apa, tapi jangan sampai bolong,” imbuh Ronald.

Lebih lanjut, Ronald menyarankan agar para pelaku UMKM tidak mengikuti jam prime time karena nanti akan kalah dengan pelaku usaha yang lebih besar. Carilah waktu di luar prime time, misalnya saat siang hari, sesuai dengan keleluasaan masing-masing.

Ada baiknya, pelaku UMKM telah melakukan framing atau menyediakan produk unggulan. Dengan begitu, penonton atau calon konsumen dapat diarahkan untuk membeli beberapa pilihan agar tidak membingungkan.

Selamat mencoba!

Strategi Sukses Live Shopping, Pelaku UMKM Bisa Coba Lakukan Ini!

Tahukah Sahabat, Indonesia termasuk negara kedua pemilik startup terbanyak di Asia setelah India? Per 2020, Indonesia memiliki 2.206 startup, mengalahkan Singapura sebanyak 962 startup, dan China dengan 585 startup.

Di tahun yang sama, e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia memimpin dengan penjualan tertinggi, yaitu dengan nilai transaksi per jam masing-masing senilai Rp23 miliar dan Rp22,7 miliar.

Data dari Startup Ranking 2020 tersebut menunjukkan potensi startup dan platform media sosial di Indonesia, khususnya untuk peluang bisnis, tak terkecuali bagi para pelaku UMKM.

Salah satu tren promosi yang sedang hype di media sosial dan platform e-commerce yaitu live shopping, atau berjualan secara live streaming. Pelaku UMKM dapat melakukannya secara gratis dan meraih peningkatan penjualan, tentunya dengan strategi yang tepat.

Dosen Manajemen Universitas Bina Nusantara, Johanes Ronaldy Polla menjelaskan, sebelum memulai live shopping, ada baiknya pelaku UMKM memerhatikan beberapa hal, seperti memilih waktu siaran yang tepat, durasi waktu live yang sesuai, koneksi internet yang lancar, dan rutin mengunggah konten sebelum memulai live shopping.

“Pelaku UMKM perlu melakukan promosi sebagai bentuk pengenalan dan penawaran produk kepada para penonton,” paparnya dalam acara Kelas Komunitas Sahabat UMKM Temu #7 bertajuk ‘Tingkatkan Penjualan Online dengan Mengoptimalkan Tren Metode Live Shopping’ yang diadakan secara daring, Selasa (30/5/2023).

Ronald berbagi beberapa strategi teknis yang perlu diperhatikan oleh pelaku UMKM saat akan melakukan live shopping. Antara lain seperti menyiapkan pencahayaan yang cukup terang agar kualitas video menjadi lebih baik saat live shopping, perhatikan posisi kamera yang tetap dan tidak berpindah tempat, serta melakukan live shopping di tempat yang tenang agar suara terdengar jelas.

Ronald pun menyebutkan beberapa peraturan dalam live shopping yang tidak boleh dilanggar, seperti tidak boleh menyebutkan merek ternama, tidak boleh menyebutkan marketplace lain, tidak boleh menyebutkan kontak atau nomor ponsel, tidak boleh membahas hal-hal sensitif, tidak boleh  menyebutkan kata giveaway, serta tidak boleh ada anak kecil di dalam tayangan live shopping.

“Sebaliknya, lakukanlah beberapa hal ini kalau mau live shopping sukses, yaitu berkolaborasi dengan kreator konten yang sedang naik daun, menciptakan interaksi seru seperti flash sale, dan menunjukkan cara pemakaian dan manfaat produk selama live stream,” pungkas Ronald.

Selain itu, pelaku UMKM juga dianjurkan untuk memperkenalkan produk secara detil kepada audiens saat sedang live shopping, dan tak lupa sering-sering menonton live shopping dari pelaku usaha lainnya untuk inspirasi.

“Kata kuncinya konsisten. Algoritme di TikTok, Instagram dan Shopee, mereka akan ngeboost orang-orang yang konsisten live shopping. Cuma bisa setengah jam ngga apa-apa, tapi jangan sampai bolong,” tutup Ronald.

Ini Dia Daftar Media Sosial Terpopuler, Ada di Mana Target Audiensmu?

Tahukah Sahabat, secara global ada enam media sosial terpopuler yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Peringkat pertama ternyata bukan Instagram atau TikTok, melainkan Facebook.

Dosen International Business Management, Universitas Bina Nusantara, Alexander Batara Marpaung memaparkan, berdasarkan penelitian di Word Stream pada 2022, ada beberapa media sosial yang populer digunakan masyarakat dunia.

“Ada Facebook yang dominan digunakan angkatan baby boomers, lalu Instagram yang digunakan orang tua hingga anak-anak muda, sedangkan pengguna TikTok lebih ke anak muda dan remaja,” pungkasnya dalam Kelas Komunitas Sahabat UMKM bertajuk “Jangan Cuma Buat Eksis, Yuk Manfaatkan Sosial Media untuk Bisnis” yang berlangsung secara daring pada Selasa, (23/5/2023).

Media Sosial Terpopuler di 2022 menurut Word Stream. (Foto: www.wordstream.com)

Word Stream menetapkan Facebook sebagai media sosial terpopuler secara global, yang didominasi pengguna angkatan baby boomers serta milenial usia 25-34 tahun. Facebook menggunakan strategi local marketing, advertising, dan relationship building, serta mencakup berbagai industri seperti kecantikan, kesehatan, kesehatan, finansial, dan restoran.

Instagram menduduki posisi kedua terpopuler, dengan pengguna didominasi gen Z dan milenial. Media sosial Instagram menggunakan strategi e-commerce, organic engagement dan influencer, mencakup industri olahraga, nonprofit, barang konsumsi, dan perlengkapan kantor.

Di posisi berikutnya berturut-turut ada Twitter yang sebagian besar penggunanya berusia 25-49 tahun, dan LinkedIn yang digunakan pengguna berusia 46-55 tahun untuk taraf profesional.

TikTok ada di peringkat kelima, dengan pengguna terbanyak berusia 10-19 tahun didominasi perempuan sebanyak 60 persen, diakhiri dengan Snapchat yang banyak digunakan remaja namun tidak populer di Indonesia.

Alex mengingatkan bagi para pelaku UMKM untuk menentukan pangsa pasar produk sebelum memutuskan media sosial yang tepat untuk promosi. Misalnya, untuk orang yang sudah berumur kah, anak muda, dan sebagainya.

Dirinya mencontohkan kasus Rumah Perubahan milik Prof. Rhenald Kasali yang sempat diiklankan di Facebook namun sangat sedikit yang tertarik.

“Begitu ke Instagram mulai agak banyak namun belum memuaskan, masuk ke TikTok mulai meledak kunjungannya,” tutup Alex.

5 Tips Kelola Media Sosial untuk Kembangkan Usahamu

Ada berbagai cara meningkatkan penjualan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Salah satunya dengan mengelola media sosial untuk mempromosikan usaha.

Dosen International Business Management, Universitas Bina Nusantara, Alexander Batara Marpaung mengatakan, ada sejumlah langkah yang harus diperhatikan bagi pelaku UMKM yang ingin memanfaatkan media sosial.

“Pertama, buat tim pengelola yang bertanggung jawab, pilihlah orang yang benar-benar bisa berkomitmen,” jelas Alex dalam Kelas Komunitas Sahabat UMKM bertajuk “Jangan Cuma Buat Eksis, Yuk Manfaatkan Sosial Media untuk Bisnis” yang berlangsung secara daring pada Selasa, (23/5/2023).

Dosen International Business Management, Universitas Bina Nusantara, Alexander Batara Marpaung saat menjadi narasumber Kelas Komunitas Sahabat UMKM yang berlangsung secara daring pada Selasa, (23/5/2023).

Apabila belum bisa membentuk tim, tidak masalah, selama bisa berkomitmen untuk mengelola media sosial secara rutin dengan strategi yang telah dibuat sebelumnya.

Langkah kedua, tentukan tujuan. Alex menuturkan, tujuan media sosial yang digunakan harus jelas, apakah hanya sekadar promosi memperkenalkan produk, atau memang ingin membentuk suatu komunitas untuk brand engagement misalnya.

“Kemudian, buat kalender konten dengan konsisten. Kontennya harus dibuat semenarik mungkin, jangan ala kadarnya, karena calon customer bisa melihat profesionalitas kita,” imbuhnya.

Selanjutnya, pelaku UMKM juga dianjurkan untuk mendengarkan konsumen. Mengetahui apa keinginan mereka, seperti apa keluhannya, dan sebagainya. Evaluasi secara reguler, konten seperti apa yang menarik bagi konsumen.

Selain itu, Alex juga menegaskan ada hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan di media sosial. Pertama, boleh berinteraksi dengan calon pelanggan atau pengunjung media sosial, namun dilarang menyebarkan pesan spam.

Kedua, boleh memanfaatkan hashtag, namun jangan menggunakannya terlalu banyak. Membuat konten bermanfaat itu sangat dianjurkan, tapi jangan membuat konten yang kontroversial.

Kemudian, dengarkan konsumen, bagaimana keinginan mereka dan sebagainya. Lalu monitor secara reguler, orang tertarik di konten seperti apa? Harus menyesuaikan dengan konsumen.

“Gunakan bahasa yang sesuai dengan karakter brand dan buat jadwal posting,” ujar Alex.

Dia menganjurkan untuk tidak posting terlalu sering. Posting sekali sehari hingga seminggu tiga kali adalah rumus yang ideal agar followers juga tidak begah dan terganggu.

Lebih lanjut, usahakan menjawab setiap komentar maupun kritik yang masuk, dan tak lupa gunakan elemen visual yang menarik.

Kemampuan mengelola media sosial untuk meningkatkan bisnis ini menjadi salah satu yang perlu diasah oleh pelaku UMKM Indonesia. Hal tersebut merupakan tujuan diselenggarakannya kelas komunitas secara rutin.

Kelas Komunitas Sahabat UMKM bertajuk “Jangan Cuma Buat Eksis, Yuk Manfaatkan Sosial Media untuk Bisnis” yang berlangsung secara daring pada Selasa, (23/5/2023).

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Sahabat UMKM, Faisal Hasan Basri mengatakan, Kelas Komunitas online ini rutin diadakan karena ingin berinteraksi dengan seluruh pelaku UMKM di Indonesia, tidak hanya di satu wilayah saja.

“Harapannya, teman-teman bisa bergabung ke Sahabat UMKM, tujuannya untuk membangun UMKM yang punya daya saing, bisa naik kelas, itu yang akan terwujud,” ujarnya.

Jangan Sekadar Buat Eksis, Yuk Manfaatkan Media Sosial untuk Bisnis

Dibutuhkan strategi komunikasi dalam menggunakan media sosial atau social media agar pesan yang ingin diutarakan dapat tersampaikan dengan efektif dan tepat sasaran. Hal ini perlu diketahui terutama bagi para pelaku UMKM yang ingin mempromosikan produknya.

Dosen International Business Management, Universitas Bina Nusantara, Alexander Batara Marpaung menjelaskan, penggunaan media sosial sebagai platform bisnis penting sebagai sarana promosi, namun perlu direncanakan strategi yang tepat guna menjangkau konsumen lebih luas.

“Kita harus bangun rasa tertarik dari calon konsumen yang akan meningkatkan traffic ke produk kita, supaya efek penjualannya juga lebih kuat,” paparnya dalam Kelas Komunitas Sahabat UMKM bertajuk “Jangan Cuma Buat Eksis, Yuk Manfaatkan Sosial Media untuk Bisnis” yang berlangsung secara daring pada Selasa, (23/5/2023).

Pria yang akrab disapa Alex ini melanjutkan, media sosial berfungsi untuk memperluas jaringan dan menjangkau lebih banyak pembeli. Strategi pemasaran secara digital melalui media sosial termasuk cukup murah, efisien dan efektif.

Selain itu, media sosial dapat meningkatkan popularitas produk, menjadi tempat bagi elanggan untuk mengetahui setiap produk yang ditawarkan, dan mendapatkan pelanggan baru.

“Sosial media juga dapat membantu meningkatkan peringkat di search engine dengan meningkatkan traffic, apabila Bapak atau Ibu memiliki website,” imbuh Alex.

Untuk menunjang pemasaran melalui media sosial, pelaku UMKM perlu melakukan sejumlah strategi komunikasi yang baik. Salah satunya yaitu teknik Bullseye atau infografis untuk menentukan media sosial mana yang paling tepat untuk sebuah usaha rintisan (start-up).

Alex memaparkan, langkah pertama yaitu melakukan brainstorming dengan membuat daftar semua media sosial yang mungkin digunakan, dan tuliskan ide-ide yang bisa diaplikasikan. Langkah kedua, mengelompokkan semua media sosial dalam tiga kategori sesuai peruntukannya, seperti inner circle, potential, dan long shot.

Untuk pelaku UMKM dianjurkan fokus pada inner circle, agar dapat terhubung dengan pelanggan dan calon pelanggan di level yang lebih personal, lebih akrab dan bersahabat.

“Fokus pada kategori inner circle saja, dan harus ada tiga media sosial di kategori ini, tidak lebih dan tidak kurang, yaitu Youtube, Instagram, dan TikTok,” lanjutnya.

Langkah selanjutnya, tambah Alex, yaitu menguji ide-ide konten di media sosial secara bersama-sama, yang mana yang paling laku? Misalnya, ternyata menggunakan TikTok lebih ramai dibandingkan Facebook atau Instagram.

“Kita lihat mana media sosial yang paling efektif, kemudian maksimalkan pemasarannya,” ujar Alex.

Dia pun berpesan agar para pelaku UMKM tetap menjaga hubungan baik dengan pelanggan, seperti membalas komentar maupun kritik dan saran yang disampaikan. Pasalnya, hubungan antara penjual dan pembeli tidak berhenti setelah transaksi produk berakhir.

English 101: 6 Tips Bahasa Inggris Praktis untuk Pelaku UMKM

Menggunakan bahasa Inggris untuk keperluan bisnis bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tidaklah sesulit yang dibayangkan. Ada cara tertentu yang bisa dicoba untuk memudahkan berbahasa Inggris saat menawarkan produk.

Associate Faculty Member Binus University, Dianti Arudi menjelaskan, sejumlah produk yang menggunakan bahasa Inggris umumnya dapat meningkatkan ketertarikan calon pembeli.

“Contoh produk minyak, apabila menggunakan istilah bahasa Inggris seperti ‘natural oil‘ atau ‘100% pure‘ maka akan meningkatkan branding produk,” ujar Dianti dalam Kelas Komunitas Sahabat UMKM bertajuk “English 101: Kuasai Bahasa Inggris dalam Berjualan agar Usaha Semakin Cuan” yang digelar secara daring, Selasa (16/5/2023).

Wanita yang akrab disapa Dian tersebut melanjutkan, untuk dapat mengomunikasikan produk dengan bahasa Inggris, para pelaku UMKM tidak perlu berpatokan pada nilai TOEFL yang tinggi. Akan tetapi, gunakan kata-kata bahasa Inggris yang dapat mendukung deskripsi produk agar tepat sasaran.

“Gunakan kata-kata bahasa Inggris yang dapat mendukung produk kita, supaya nyampe di market nya dan customer paham dengan produk kita,” imbuhnya.

Dian pun memberikan sejumlah tips bagi pelaku UMKM yang ingin mengomunikasikan produknya dalam bahasa Inggris.

Pertama, gunakan pilihan kata yang cocok sesuai dengan produk yang ditawarkan. Pilihan kata dapat dipelajari melalui kosakata atau vocabulary melalui berbagai media pembelajaran, seperti Google maupun kamus.

Kedua, Dian menyarankan untuk menghapalkan pedoman Aeronautical Telecommunication atau Radiotelephony Alphabet. Misalnya, mengeja huruf A dengan Alpha, B dengan Bravo, C dengan Charlie, dan sebagainya.

“Hal ini untuk memudahkan mengeja produk secara internasional, agar mudah dipahami oleh warga negara asing,” lanjutnya.

Pedoman pengejaan Aeronautical Telecommunication ini dapat dilihat di situs International Civil Aviation Organization (ICAO).

Tips ketiga, pastikan pengucapan kata dengan benar dan nyaman diucapkan. Sebagai contoh, ada beberapa kata yang mirip pengucapannya, seperti case (wadah) dengan cash (uang tunai), atau pengucapan tree (pohon) dengan three (tiga).

Tips keempat, pelaku UMKM juga perlu menguasai spektrum warna. Tujuannya untuk memudahkan ketika mendeskripsikan kemasan produk.

“Bapak-Ibu harus bisa menyebutkan atau menjelaskannya secara verbal, misalnya ketika sedang berada di pameran,” ujar Dianti.

Selanjutnya, pahami struktur mendasar dalam bahasa Inggris. Misalnya subject-verb-object, subject-verb-adjective atau subject-verb-adverb. Pemahaman struktur kalimat sederhana ini penting untuk memudahkan berkomunikasi dalam bahasa Inggris, terutama ketika ingin menjelaskan sesuatu seperti “Our shop opens for breakfast” (toko kami buka untuk menyajikan sarapan), dan sebagainya.

Terakhir, pelaku UMKM dapat melatih diri untuk membuka topik percakapan dengan orang baru menggunakan bahasa Inggris, agar obrolan tidak membosankan. Misalnya membahas makanan dan minuman yang disukai, artis atau lagu favorit, dan lainnya.