Ini Dia Daftar Media Sosial Terpopuler, Ada di Mana Target Audiensmu?

Tahukah Sahabat, secara global ada enam media sosial terpopuler yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Peringkat pertama ternyata bukan Instagram atau TikTok, melainkan Facebook.

Dosen International Business Management, Universitas Bina Nusantara, Alexander Batara Marpaung memaparkan, berdasarkan penelitian di Word Stream pada 2022, ada beberapa media sosial yang populer digunakan masyarakat dunia.

“Ada Facebook yang dominan digunakan angkatan baby boomers, lalu Instagram yang digunakan orang tua hingga anak-anak muda, sedangkan pengguna TikTok lebih ke anak muda dan remaja,” pungkasnya dalam Kelas Komunitas Sahabat UMKM bertajuk “Jangan Cuma Buat Eksis, Yuk Manfaatkan Sosial Media untuk Bisnis” yang berlangsung secara daring pada Selasa, (23/5/2023).

Media Sosial Terpopuler di 2022 menurut Word Stream. (Foto: www.wordstream.com)

Word Stream menetapkan Facebook sebagai media sosial terpopuler secara global, yang didominasi pengguna angkatan baby boomers serta milenial usia 25-34 tahun. Facebook menggunakan strategi local marketing, advertising, dan relationship building, serta mencakup berbagai industri seperti kecantikan, kesehatan, kesehatan, finansial, dan restoran.

Instagram menduduki posisi kedua terpopuler, dengan pengguna didominasi gen Z dan milenial. Media sosial Instagram menggunakan strategi e-commerce, organic engagement dan influencer, mencakup industri olahraga, nonprofit, barang konsumsi, dan perlengkapan kantor.

Di posisi berikutnya berturut-turut ada Twitter yang sebagian besar penggunanya berusia 25-49 tahun, dan LinkedIn yang digunakan pengguna berusia 46-55 tahun untuk taraf profesional.

TikTok ada di peringkat kelima, dengan pengguna terbanyak berusia 10-19 tahun didominasi perempuan sebanyak 60 persen, diakhiri dengan Snapchat yang banyak digunakan remaja namun tidak populer di Indonesia.

Alex mengingatkan bagi para pelaku UMKM untuk menentukan pangsa pasar produk sebelum memutuskan media sosial yang tepat untuk promosi. Misalnya, untuk orang yang sudah berumur kah, anak muda, dan sebagainya.

Dirinya mencontohkan kasus Rumah Perubahan milik Prof. Rhenald Kasali yang sempat diiklankan di Facebook namun sangat sedikit yang tertarik.

“Begitu ke Instagram mulai agak banyak namun belum memuaskan, masuk ke TikTok mulai meledak kunjungannya,” tutup Alex.

5 Tips Kelola Media Sosial untuk Kembangkan Usahamu

Ada berbagai cara meningkatkan penjualan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Salah satunya dengan mengelola media sosial untuk mempromosikan usaha.

Dosen International Business Management, Universitas Bina Nusantara, Alexander Batara Marpaung mengatakan, ada sejumlah langkah yang harus diperhatikan bagi pelaku UMKM yang ingin memanfaatkan media sosial.

“Pertama, buat tim pengelola yang bertanggung jawab, pilihlah orang yang benar-benar bisa berkomitmen,” jelas Alex dalam Kelas Komunitas Sahabat UMKM bertajuk “Jangan Cuma Buat Eksis, Yuk Manfaatkan Sosial Media untuk Bisnis” yang berlangsung secara daring pada Selasa, (23/5/2023).

Dosen International Business Management, Universitas Bina Nusantara, Alexander Batara Marpaung saat menjadi narasumber Kelas Komunitas Sahabat UMKM yang berlangsung secara daring pada Selasa, (23/5/2023).

Apabila belum bisa membentuk tim, tidak masalah, selama bisa berkomitmen untuk mengelola media sosial secara rutin dengan strategi yang telah dibuat sebelumnya.

Langkah kedua, tentukan tujuan. Alex menuturkan, tujuan media sosial yang digunakan harus jelas, apakah hanya sekadar promosi memperkenalkan produk, atau memang ingin membentuk suatu komunitas untuk brand engagement misalnya.

“Kemudian, buat kalender konten dengan konsisten. Kontennya harus dibuat semenarik mungkin, jangan ala kadarnya, karena calon customer bisa melihat profesionalitas kita,” imbuhnya.

Selanjutnya, pelaku UMKM juga dianjurkan untuk mendengarkan konsumen. Mengetahui apa keinginan mereka, seperti apa keluhannya, dan sebagainya. Evaluasi secara reguler, konten seperti apa yang menarik bagi konsumen.

Selain itu, Alex juga menegaskan ada hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan di media sosial. Pertama, boleh berinteraksi dengan calon pelanggan atau pengunjung media sosial, namun dilarang menyebarkan pesan spam.

Kedua, boleh memanfaatkan hashtag, namun jangan menggunakannya terlalu banyak. Membuat konten bermanfaat itu sangat dianjurkan, tapi jangan membuat konten yang kontroversial.

Kemudian, dengarkan konsumen, bagaimana keinginan mereka dan sebagainya. Lalu monitor secara reguler, orang tertarik di konten seperti apa? Harus menyesuaikan dengan konsumen.

“Gunakan bahasa yang sesuai dengan karakter brand dan buat jadwal posting,” ujar Alex.

Dia menganjurkan untuk tidak posting terlalu sering. Posting sekali sehari hingga seminggu tiga kali adalah rumus yang ideal agar followers juga tidak begah dan terganggu.

Lebih lanjut, usahakan menjawab setiap komentar maupun kritik yang masuk, dan tak lupa gunakan elemen visual yang menarik.

Kemampuan mengelola media sosial untuk meningkatkan bisnis ini menjadi salah satu yang perlu diasah oleh pelaku UMKM Indonesia. Hal tersebut merupakan tujuan diselenggarakannya kelas komunitas secara rutin.

Kelas Komunitas Sahabat UMKM bertajuk “Jangan Cuma Buat Eksis, Yuk Manfaatkan Sosial Media untuk Bisnis” yang berlangsung secara daring pada Selasa, (23/5/2023).

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Sahabat UMKM, Faisal Hasan Basri mengatakan, Kelas Komunitas online ini rutin diadakan karena ingin berinteraksi dengan seluruh pelaku UMKM di Indonesia, tidak hanya di satu wilayah saja.

“Harapannya, teman-teman bisa bergabung ke Sahabat UMKM, tujuannya untuk membangun UMKM yang punya daya saing, bisa naik kelas, itu yang akan terwujud,” ujarnya.