5 Tips Kelola Media Sosial untuk Kembangkan Usahamu

Ada berbagai cara meningkatkan penjualan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Salah satunya dengan mengelola media sosial untuk mempromosikan usaha.

Dosen International Business Management, Universitas Bina Nusantara, Alexander Batara Marpaung mengatakan, ada sejumlah langkah yang harus diperhatikan bagi pelaku UMKM yang ingin memanfaatkan media sosial.

“Pertama, buat tim pengelola yang bertanggung jawab, pilihlah orang yang benar-benar bisa berkomitmen,” jelas Alex dalam Kelas Komunitas Sahabat UMKM bertajuk “Jangan Cuma Buat Eksis, Yuk Manfaatkan Sosial Media untuk Bisnis” yang berlangsung secara daring pada Selasa, (23/5/2023).

Dosen International Business Management, Universitas Bina Nusantara, Alexander Batara Marpaung saat menjadi narasumber Kelas Komunitas Sahabat UMKM yang berlangsung secara daring pada Selasa, (23/5/2023).

Apabila belum bisa membentuk tim, tidak masalah, selama bisa berkomitmen untuk mengelola media sosial secara rutin dengan strategi yang telah dibuat sebelumnya.

Langkah kedua, tentukan tujuan. Alex menuturkan, tujuan media sosial yang digunakan harus jelas, apakah hanya sekadar promosi memperkenalkan produk, atau memang ingin membentuk suatu komunitas untuk brand engagement misalnya.

“Kemudian, buat kalender konten dengan konsisten. Kontennya harus dibuat semenarik mungkin, jangan ala kadarnya, karena calon customer bisa melihat profesionalitas kita,” imbuhnya.

Selanjutnya, pelaku UMKM juga dianjurkan untuk mendengarkan konsumen. Mengetahui apa keinginan mereka, seperti apa keluhannya, dan sebagainya. Evaluasi secara reguler, konten seperti apa yang menarik bagi konsumen.

Selain itu, Alex juga menegaskan ada hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan di media sosial. Pertama, boleh berinteraksi dengan calon pelanggan atau pengunjung media sosial, namun dilarang menyebarkan pesan spam.

Kedua, boleh memanfaatkan hashtag, namun jangan menggunakannya terlalu banyak. Membuat konten bermanfaat itu sangat dianjurkan, tapi jangan membuat konten yang kontroversial.

Kemudian, dengarkan konsumen, bagaimana keinginan mereka dan sebagainya. Lalu monitor secara reguler, orang tertarik di konten seperti apa? Harus menyesuaikan dengan konsumen.

“Gunakan bahasa yang sesuai dengan karakter brand dan buat jadwal posting,” ujar Alex.

Dia menganjurkan untuk tidak posting terlalu sering. Posting sekali sehari hingga seminggu tiga kali adalah rumus yang ideal agar followers juga tidak begah dan terganggu.

Lebih lanjut, usahakan menjawab setiap komentar maupun kritik yang masuk, dan tak lupa gunakan elemen visual yang menarik.

Kemampuan mengelola media sosial untuk meningkatkan bisnis ini menjadi salah satu yang perlu diasah oleh pelaku UMKM Indonesia. Hal tersebut merupakan tujuan diselenggarakannya kelas komunitas secara rutin.

Kelas Komunitas Sahabat UMKM bertajuk “Jangan Cuma Buat Eksis, Yuk Manfaatkan Sosial Media untuk Bisnis” yang berlangsung secara daring pada Selasa, (23/5/2023).

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Sahabat UMKM, Faisal Hasan Basri mengatakan, Kelas Komunitas online ini rutin diadakan karena ingin berinteraksi dengan seluruh pelaku UMKM di Indonesia, tidak hanya di satu wilayah saja.

“Harapannya, teman-teman bisa bergabung ke Sahabat UMKM, tujuannya untuk membangun UMKM yang punya daya saing, bisa naik kelas, itu yang akan terwujud,” ujarnya.

Jangan Sekadar Buat Eksis, Yuk Manfaatkan Media Sosial untuk Bisnis

Dibutuhkan strategi komunikasi dalam menggunakan media sosial atau social media agar pesan yang ingin diutarakan dapat tersampaikan dengan efektif dan tepat sasaran. Hal ini perlu diketahui terutama bagi para pelaku UMKM yang ingin mempromosikan produknya.

Dosen International Business Management, Universitas Bina Nusantara, Alexander Batara Marpaung menjelaskan, penggunaan media sosial sebagai platform bisnis penting sebagai sarana promosi, namun perlu direncanakan strategi yang tepat guna menjangkau konsumen lebih luas.

“Kita harus bangun rasa tertarik dari calon konsumen yang akan meningkatkan traffic ke produk kita, supaya efek penjualannya juga lebih kuat,” paparnya dalam Kelas Komunitas Sahabat UMKM bertajuk “Jangan Cuma Buat Eksis, Yuk Manfaatkan Sosial Media untuk Bisnis” yang berlangsung secara daring pada Selasa, (23/5/2023).

Pria yang akrab disapa Alex ini melanjutkan, media sosial berfungsi untuk memperluas jaringan dan menjangkau lebih banyak pembeli. Strategi pemasaran secara digital melalui media sosial termasuk cukup murah, efisien dan efektif.

Selain itu, media sosial dapat meningkatkan popularitas produk, menjadi tempat bagi elanggan untuk mengetahui setiap produk yang ditawarkan, dan mendapatkan pelanggan baru.

“Sosial media juga dapat membantu meningkatkan peringkat di search engine dengan meningkatkan traffic, apabila Bapak atau Ibu memiliki website,” imbuh Alex.

Untuk menunjang pemasaran melalui media sosial, pelaku UMKM perlu melakukan sejumlah strategi komunikasi yang baik. Salah satunya yaitu teknik Bullseye atau infografis untuk menentukan media sosial mana yang paling tepat untuk sebuah usaha rintisan (start-up).

Alex memaparkan, langkah pertama yaitu melakukan brainstorming dengan membuat daftar semua media sosial yang mungkin digunakan, dan tuliskan ide-ide yang bisa diaplikasikan. Langkah kedua, mengelompokkan semua media sosial dalam tiga kategori sesuai peruntukannya, seperti inner circle, potential, dan long shot.

Untuk pelaku UMKM dianjurkan fokus pada inner circle, agar dapat terhubung dengan pelanggan dan calon pelanggan di level yang lebih personal, lebih akrab dan bersahabat.

“Fokus pada kategori inner circle saja, dan harus ada tiga media sosial di kategori ini, tidak lebih dan tidak kurang, yaitu Youtube, Instagram, dan TikTok,” lanjutnya.

Langkah selanjutnya, tambah Alex, yaitu menguji ide-ide konten di media sosial secara bersama-sama, yang mana yang paling laku? Misalnya, ternyata menggunakan TikTok lebih ramai dibandingkan Facebook atau Instagram.

“Kita lihat mana media sosial yang paling efektif, kemudian maksimalkan pemasarannya,” ujar Alex.

Dia pun berpesan agar para pelaku UMKM tetap menjaga hubungan baik dengan pelanggan, seperti membalas komentar maupun kritik dan saran yang disampaikan. Pasalnya, hubungan antara penjual dan pembeli tidak berhenti setelah transaksi produk berakhir.